JAVIER ZANETTI
JAVIER ZANETTI
Javier Adelmar Zanetti (lahir di Buenos Aires, 10 Agustus 1973;
umur 41 tahun) adalah pemain sepak bola asalArgentina yang
bermain untuk klub Serie A Italia, Inter Milan. Javier Zanetti bermain untuk Inter Milan
Sejak 1995 dan menjabat kapten sejak 29 Agustus 1999 menggantikan Giuseppe Bergomi.
Dikenal
sebagai pemain serba bisa karena dapat bermain dibanyak posisi, Zanetti bisa
ditempatkan di kedua sisi sayap belakang dan tengah, serta juga dapat sebagai
gelandang tengah dan gelandang bertahan, posisi aslinya adalah bek kanan yang
akhir ini beralih menjadi gelandang bertahan sejak kedatangan Maicon yang berposisi sama dan lebih memiliki
kekuatan dan kecepatan, posisi baru ini tenyata membuat Zanetti lebih efektif
saat menjalani perannya dalam pertandingan.
Ia
merupakan satu dari sedikit pemain yang telah bermain lebih dari 1000
pertandingan resmi seumur hidupnya. Terpilih oleh Pelé sebagai 100 pemain terbaik dunia yang pernah ada.
Dalam
pertandingan internasional, ia merupakan pemegang rekor caps dengan 145
pertandingan bersama tim
nasional Argentina dan
tampil dalam turnamen Olimpiade 1996 dan dua kali Piala Dunia yaitu 1998 dan 2002.
Di
Argentina di panggil dengan nama "Pupi", dan
memperoleh julukan "El
Tractor" (si
Traktor) setelah kedatangannya ke Italia karena kekuatan, ketahanan, stamina dan
kemampuannya. Julukan lainnya adalah "Il
Capitano" (si
Kapten) yang merupakan kapten Inter Milan yang memenangkan berbagai gelar
prestisius. Musim 2011-2012, Zanetti merupakan satu-satunya orang non-Italia
yang menjadi kapten untuk tim Serie A. Zanetti juga memengang rekor sepanjang
masa sebagai pemain bukan kelahiran italia terbanyak yang mengikuti
pertandingan bagi tim asal Italia saat bermain di pertandingan resmi ke 757-nya
bersama Inter Milan.
Zanetti,
yang berencana setelah pensiun sebagai pemain tetap bekerja dengan Inter Milan
ini, juga terkenal akan jiwa sosialnya. Ia menjalankan yayasan bagi anak-anak
tidak beruntung di Argentina. Ia dinobatkan sebagai duta SOS Children's
Villages oleh FIFA untuk program di Argentina. Pada 2005, ia
menerima penghargaan Ambrogino
d'Orodari pemerintah kota Milan atas jiwa sosialnya. Zanetti juga adalah
duta dunia untuk Olimpiade
Khusus Penyandang Cacat.
Di Final
Liga Champions 2010 pada 22
May 2010, Zanetti memainkan pertandingan resminya ke 700 bersama Inter Milan,
dan kemenangan pertandingan itu melengkapi treble bersejarah bagi tim sepak bola asal
Italia. Pada 20 Oktober 2010, Golnya ke gawang Tottenham menjadikannya sebagai pemain tertua yang
mencetak gol diLiga Champions,
sebelum dipatahkan oleh Filippo Inzaghi dan Ryan Giggs.
Karakteristik
permainan[sunting | sunting
sumber]
Zanetti
seperti julukannya "Traktor",
memiliki kekuatan fisk dan daya tahan yang besar. Ia adalah pemain yang kuat
dengan kemampuan teknis yang tinggi, sehingga dapat bertahan dan menyerang
dengan cukup cepat. Zanetti terkenal di sepakbola karena keterampilan bermain
diberbagai posisi dan memiliki daya jelajah yang luas.
Berposisi
asli sebagai gelandang ataupun bek
kanan, namun dalam kariernya yang panjang ia merupakan "kartu
joker" bagi timnya karena hampir dapat dimainkan diseluruh posisi. Pernah
di tempatkan sebagai bek
kiri dan gelandang kiri pada awal tahun 2000'an saat Inter
Milan kekurangan pemain diposisi itu, era Mancini danMourinho Zanetti
dipindahkan sebagai gelandang baik
gelandang kanan maupun gelandang bertahan karena adanya bek kanan yang kuat Maicon.
Formasi 3-4-3 yang menjadi favorit Gasperini memaksanya menjadi bek
tengah pada 2011,
sebelum dikembalikan posisinya menjadi gelandang lagi oleh Ranieri.
Karier klub[sunting | sunting sumber]
Talleres[sunting | sunting sumber]
Setelah
ditolak oleh tim yunior Independiente, Zanetti bergabung dengan tim Talleres (tim
divisi dua pada saat itu). Debutnya bersama Talleres berlangsung pada
pertandingan melawan Instituto yang berakhir dengan kemenangan timnya
2-1 pada 22 Agustus 1992. Di Talleres ia bermain dalam 33 pertandingan dan
mencetak satu gol dalam satu musim.
Setahun
Kemudian ia pindah ke tim divisi utama Banfield.
Banfield[sunting | sunting sumber]
Saat
berusia 20 tahun, Zenetti melakukan debutnya bersama Banfield pada tanggal 12
September 1993 di pertandingan kandang melawan River Plate. Dia mencetak gol pertamanya 17
hari kemudian melawan Newell's Old Boys dalam pertandingan yang berakhir 1-1.
Pertunjukan yang luar biasa untuk Banfield mendapatkan popularitas dari
penggemar El Taladro dan juga membuatnya mendapatkan
panggilan dari tim nasional. Semusim Kemudian, klub raksasa Argentina River
Plate dan Boca Juniors mengaku
tertarik merekrutnya tapi Zanetti memutuskan untuk tinggal di Banfield selama
satu tahun lagi.
Pada
tahun 1995, ia pindah ke Italia untuk bergabung dengan Inter Milan, yang menjadikannya paket
pembelian pemain pertama Massimo Moratti. Perekrutan ini merupakan
rekomendasi dari Antonio Valentin Angelillo yang merupakan mantan pemain dan pencari
bakat Amerika Latin tim Inter Milan.
Inter Milan[sunting | sunting sumber]
Zanetti,
selalu dipercaya sebagai starting
XI sejak Inter Milan dilatih
oleh Roy Hodgson pada
tahun 1995. Dia melakukan debut untuk Inter Milan pada 27 Agustus 1995 melawan
Vicenza di Milan. Selama tinggal dengan klub, dia telah memenangkan 16 piala,
15 di antaranya berada di bawah kapten nya: Piala UEFA pada
tahun 1998 (mencetak gol kedua di final dengan tembakan dari luar kotak
penalti), Coppa Italia 2005,
2006 dan 2010, Piala Super Italia 2005, 2006, 2008 dan 2010, Scudetto 2005-2006,
2006-2007, 2007-2008, 2008-2009 dan 2009-2010, Liga Champions
2009-10 dan Piala Dunia
Antarklub 2010. Pada
tahun 2010, Zanetti menjadi kapten klub Italia pertama yang meraih treble dengan
memjuarai Scudetto, Coppa Italia dan Liga Champions.
Kualitas
Zanetti telah membuatnya mendapatkan rasa hormat di lapangan. Terkadang dia
dikritik karena terlalu bersuara lembut di lapangan, tapi membuatnya menjadi
salah satu yang paling konsisten Inter, pemain handal, dan terpercaya. Dengan
demikian, ia diganjar dengan kapten klub, mengambil alih dari beklegendaris Giuseppe Bergomi. Menjadi bagian dari skuat
sejak 1995 dan dengan lebih dari 700 penampilan, ia saat ini adalah yang paling
lama di antara pemain inter lainnya. Untuk fans Inter, Zanetti adalah salah
satu pemain terbesar yang pernah memakai seragam kebesaran mereka hitam dan
biru dan dia telah dianggap sebagai legenda Inter Milan. Ia merayakan
pertandingan ke-600 nya untuk Inter Milan dengan kemenangan 1-0 atas Lecce yang
baru promosi. Sebelum pertandingan, dilapangan ia diberikan penghargaan berupa
piring penghargaan oleh wakil kapten Iván Córdoba.
Meskipun
Zanetti lebih sering diklasifikasikan sebagai pemain
bertahan, ia sekarang lebih sering bermain di lini tengah. Sejak
kedatangan Maicon pada awal musim 2006-07, Zanetti
dipindahkan dari posisi bek kanan ke lini tengah. Dia mengakhiri paceklik gol 4
tahun ketika ia mencetak gol pada 5 November 2006 di kandang melawan Ascoli,
setelah sebelumnya mencetak gol pada tanggal 6 November 2002 di sebuah
pertandingan tandang melawan Empoli. Pada tanggal 27 September 2006,
melawan Bayern Munich, Zanetti memainkan pertandingan 500 profesionalnya untuk
Inter dan pada tanggal 22 November 2006, ia tampil dalam pertandingan ke-100
Eropa melawan Sporting Lisbon.
Zanetti menjalani dua belas tahun yang luar biasa tanpa dikeluarkan dari
lapangan dalam sebuah pertandingan. Pertama kali ia diusir dari lapangan dalam
kariernya adalah pada tanggal 17 Februari 1999 di sebuah pertandingan Coppa
Italia melawan Parma, dan ia diusir dari lapangan lagi dalam
pertandingan Serie A melawan Udinese pada
3 Desember 2011. Hanya 2 pertandingan inilah ia mendapatkan kartu merah dari
seluruh kariernya di Inter Milan.
Di
Inter, Zanetti telah merasakan 17 pelatih yang berbeda, membuatnya satu-satunya
pemain telah bermain di bawah banyak pelatih. Kontraknya saat ini dengan Inter
Milan berjalan sampai tahun 2013 setelah ia memperpanjang kontraknya pada musim
panas 2010. Sang kapten telah berjanji masa depannya kepada Nerazzurri,
berharap untuk memiliki masa depan di manajemen klub setelah ia menggantung
sepatu.
Musim
2009-10 awal yang baik untuk Zanetti dan Inter, terutama setelah kemenangan 4-0
dari rival sekota dalam derby Milan. Pada pertandingan 17 Oktober melawan Genoa, ia mulai dari serangan balik yang
berujung gol kedua Inter Milan. Pada tanggal 24 Oktober, ia menyamai rekor Giacinto Facchetti dengan 476 penampilan Serie A ketika
bermain dalam pertandingan melawan Catania, yang berakhir dalam kemenangan 2-1
untuk Nerazzurri. Dia juga memegang rekor klub dengan 149 penampilan
berturut-turut. Saat Inter memenangkan Final Liga
Champions 2010 2-0
melawan Bayern Munich pada 22 Mei 2010, ini merupakan penampilan ke-700 Zanetti
untuk Inter.
Pada
tanggal 20 Oktober 2010, saat berusia 37 tahun dan 71 hari, Zanetti menjadi
pemain tertua yang mencetak gol di Liga Champions ketika ia mencetak gol pada menit awal
dengan kemenangan 4-3 Inter Milan atas Tottenham Hotspur di San Siro. Gol ini merupakan gol keduanya di
Liga Champions setelah pada bulan Desember 1998 dalam pertandingan kemenangan
2-0 melawan Sturm Graz.
Pada
tanggal 19 Januari 2011, Zanetti menyalip legenda La Beneamata Giuseppe Bergomi di penampilan Serie A, pertandingan 520 di Serie A untuk
Inter. Setelah sebelumnya ia menyamai rekor 519 milik Bergomi, ketika Inter
Milan membungkam Bologna dengan
skor 4-1 pada tanggal 16 Januari 2011.
Pada
tanggal 11 Mei 2011, Zanetti membuat penampilan keseribunya sebagai pemain
sepakbola profesional saat bermain untuk Inter Milan melawan Roma di
semi final Coppa Italia Leg 2.
Karier internasional[sunting | sunting
sumber]
Zanetti
debutnya untuk Argentina pada 16 November 1994 melawan Chili di bawah pelatih Daniel Passarella. Dia telah mewakili
negaranya pada Piala Dunia tahun1998 dan 2002. Dia
juga bagian dari tim yang memenangkan medali perak di Olimpiade 1996
Atlanta, Amerika Serikat.
Pada
Piala Dunia 1998, ia menyelesaikan dengan baik menjadi gol, umpan dari sebuah
tendangan bebas Juan Sebastián Verón di babak 16 pertandingan melawan Inggris membuat skor 2–2. Argentina kemudian
memenangkan adu penalti 4–3 tapi kalah 1–2 dalam pertandingan perempat final
melawan Belanda.
Zanetti
bermain untuk tim nasional Argentina dibawah asuhan Marcelo Bielsa di Piala Dunia 2002. Namun, mereka
tersingkir di babak penyisihan grup, meskipun memenangkan laga pembuka.
Zanetti
merayakan cap ke-100 dengan membantu Argentina memenangkan semifinal Piala
Konfederasi FIFA 2005 atas
Meksiko pada 26 Juni 2005, di mana ia menjadi pemain terbaik pada pertandingan
tersebut. Pada partai Final, Argentina kalah atas Brasil.
Setelah
menjadi bagian dari tim selama putaran kualifikasi, Zanetti tidak dipanggil
untuk Piala Dunia FIFA 2006 oleh pelatih José Pekerman yang menjadi sebuah keputusan
kontroversial bagi pendukung dan media.
Dengan
pelatih baru Alfio
Basile, Zanetti dipanggil untuk pertandingan persahabatan melawan Perancis pada tanggal 7 Februari 2007. Ia
bermain cemerlang dan membantu Javier Saviola mencetak satu-satunya gol yang juga
memberi kemenangan pertama Argentina di bawah manajemen Basile. Pada tahun yang
sama, Zanetti adalah wakil kapten dari skuat Argentina pada Copa América 2007,
setelah sebelumnya ikut di turnamen tahun 1995, 1999 dan 2004.
Pada
April 2007, Zanetti dianugrahi dengan penghargaan nasional Giuseppe Prisco.
Sejak pensiunnya Roberto Ayala, Zanetti diberi ban kapten. Pada
pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Bolivia pada tanggal 17 November 2007, ia
menjadi pemain paling banyak bermain menggunakan kostum timnas Argentina.
Zanetti
menjadi pemain reguler di bawah pelatih baru Diego Maradona, meskipun gelandang bertahan Javier Mascherano mengambil alih peran kapten atas
permintaan Maradona. Meskipun Inter Milan berhasil
menjuarai Liga Champions 2010, Maradona tidak memanggil Zanetti
dan rekan satu timnya Esteban Cambiasso untuk skuat Argentina pada Piala Dunia FIFA 2010,
langkah ini sangat dikecam oleh para pengamat sepak bola tidak hanya dari
Amerika Selatan tetapi juga Eropa. Tapi sebaliknya, secara mengejutkan Ariel
Garcé dipanggil,
setelah hanya bermain di dua kali pertandingan dalam lima tahun terakhir, tapi
akhirnya Garcé tidak bermain satu menit pun dalam Piala Dunia.
Pada
tanggal 20 Agustus 2010, pelatih baru Argentina Sergio
Batista memanggil
kembali Javier Zanetti untuk pertandingan persahabatan melawan Spanyol yang dimainkan pada Selasa 7 September
2010 di Stadion Monumental kandang River Plate bersama
legenda Gabriel Batistuta yang diberikan sebagai pertandingan
penghargaan oleh Asosiasi Sepakbola Argentina atas karier luar biasanya, mereka
bermain dihadapan lebih dari 48.000 orang. Dia dipanggil lagi untuk
pertandingan persahabatan melawan Jepang di Saitama, Oktober 2010 tetapi ditarik keluar
pada menit terakhir karena cedera.
Gelar[sunting | sunting sumber]
Klub[sunting | sunting sumber]
·
Liga Italia: 5 (2006, 2007, 2008, 2009 dan
2010)
·
Piala Italia: 4
(2005, 2006, 2010, dan 2011)
·
Piala Super Italia:
4 (2005, 2006, 2008, dan 2010)
·
Liga Champions:
1 (2010)
·
Liga Eropa: 1
(1998)
·
Piala Dunia
Antarklub: 1 (2010)
Tim Nasional[sunting | sunting sumber]
·
Medali emas Pan American Games 1995
·
Finalis Copa América 2004
dan 2007
Individu[sunting | sunting sumber]
·
FIFA 100
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home